Gunung Hawu Padalarang Bandung Yang Menantang
Ada satu tempat cukup unik dan belum juga dikenal juga sebagian orang di daerah Padalarang yang bernama Gunung Hawu atau ‘Tebing 125’.
Kekhasan dari Gunung Hawu ini adalah memiliki lengkungan alami yang sebagian orang menyamakannya dengan lengkungan alam seperti Alami Bridge di Virginia dan Arches Nationall Monument di Utah.
Itu banyak hal yang perlu anda ketahui tentang Gunung Hawu, Padalarang.
1. Saksikan dengan selekasnya “hawu”raksasa
Hawu yang datang dari Bhs Sunda yang berarti tempat perapian atau “kompor” untuk memasak yang umum dipakai orang-orang sekitaran demikian cocok dengan penamaan gunung ini. Bentuk Hawu ini dapat dilihat dari Desa Cidadap dengan penampakan lubang besar didalam dan bolong dibagian atas.
2. Spot terbaik untuk pemburu sunrise
Tidak butuh jauh-jauh pergi ke Gunung Bromo atau ke dataran tinggi Dieng untuk saksikan sunrise. Kenyataannya Gunung Hawu sudah jadi tempat favorite di grup pengagum landscape fotographer untuk berburu matahari terbit. Dengan latar belakang menara telekomunikasi dan lekukan perbukitan serta hamparan kabut tipis, jadi momen yang indah jika bisa mengabadikan sunrise dari tempat ini.
3. Jadi spiderman dengan Sekolah Panjat Tebing SKYGERS
Untuk yang menyukai olahraga ketinggian, Gunung Hawu jadi tempat yang pas untuk berlatih dengan fisik dan penggila tantangan untuk memanjat tebing maupun menelusuri goa vertikal sedalam sebagian puluh mtr.. Tingkat kesulitan yang ada di tebing ini cukup menantang untuk pemula ataupun pemanjat tebing profesional. Mulai dari ukuran 15 mtr., 16 mtr., hingga 26 mtr.
Dikelola oleh SKYGERS yang dimaksud Perguruan Pemanjat Tebing Pertama di Indonesia mengajarkan tentang semua tehnik pemanjatan dengan aman dan benar. Bukan hanya mengajarkan tentang teknik memanjat saja, Skygers juga mengajarkan tentang gagasan keamanan dan keselamatan dalam aktivitas pemanjatan dimana Skygers berikan basic dari masing-masing paket yang diperoleh supaya bisa dikembangkan setelah itu faedah menambahkan prestasi masing-masing pemanjat pemula maupun lanjutan.
4. Melestarikan Gunung Hawu dengan Suku Badot
Suku Badot menginginkan, dengan terdapatnya banyak pengunjung yang “bermain” di daerah ini, sebagian penambang tidak bisa meneruskan aktivitasnya karna tertekan dengan ketetapan dan tentunya dilindungi oleh pemerintah yang melarang ada aktivitas di satu tempat bila tempat itu memiliki aktivitas yang melibatkan wisatawan atau satu organisasi.
Oleh karenanya untuk meramaikan wisata di Gunung Hawu, Suku Badot buat satu aktivitas menarik seperti hammocking yang membentang di tengahnya tebing yang tentu tidak tidak hiraukan tentang masalah keamanan.
5. Raungan mesin penambang pada siang hari
Kondisi berbeda akan di rasa saat anda kerjakan camp di atas puncak gunung. Semilir angin yang bertiup kencang dan taburan bintang di langit yang gelap akan buat anda mengagumi akan. Tapi rasakan perbedaannya pada siang hari. Raungan mesin pabrik dan hilir mudik truk mempunyai ukuran besar buat pemandangan tidak sedap di mata. Kepulan asap hitam dan debu yang beterbangan demikian mengganggu kita untuk nikmati keindahan Gunung Hawu.
Demikian ramainya aktivitas di Gunung Hawu, tidaklah tidak mungkin lubang “hawu” jadi kekhasan dari tebing kapur ini akan hancur. Dan kenyataannya di balik ramainya penambang batu kapur, banyak kerugian daripada keuntungan yang dihadapi oleh warga sekitaran.
Peta Tempat Gunung Hawu Padalarang Bandung :
Janji manis sebagian yang mempunyai tambang untuk bekerja di pabriknya dengan pendapatan yang cukup berbanding terbalik dengan fakta yang ada hingga saat ini. Warga yang tinggal di sekitaran tambang alami kesulitan air bersih, polusi udara, tentunya masalah kesehatan yg tidak bisa dijauhi oleh warga setempat.
Ramainya aktivitas penambangan batu karst tentunya mengakibatkan pembicaraan banyak pihak. Di satu sisi banyak pekerja tambang yang membutuhkan pendapatan, di satu sisi rusaknya alam yg tidak terselesaikan tentunya memiliki resiko pada kelestarian alam. Apa lagi di sekitaran Gunung Hawu banyak peninggalan-peninggalan prasejarah yang demikian bernilai dan belum di cermat oleh sebagian arkeolog. Dengan rusaknya alam, pasti semakin berkurangnya ruang terbuka untuk kita bermain dan tentunya anak cucu kita belum pasti bisa rasakan keindahan yang pernah kita saksikan.
0 Response to "Gunung Hawu Padalarang Bandung Yang Menantang"
Post a Comment